catatan perjalanan Putri: atap kota Wonogiri, kotaku

   Ohayou gozaimasu ~~~ヾ(^∇^)おはよございますー♪。Selamat pagiiii. Putri ada azzam alias keinginan kuat lagi untuk mengotak atik blog lagi ni di awal bulan Mei tahun 2016 ini. 

   Ide cerita sebenarnya buanyak sih. Tapi baru terpikir salah satu yang ingin kubagi tentang catatan perjalananku kemarin. Iya, kemarin. Minggu di tanggal 01 Mei 2016. Langsung saja liputannya yuk. 

    Minggu pagi yang dingin dan masih mendung. Pagi itu memang tak secerah biasanya. Tapi Putri sudah memiliki rencana untuk Hari Minggu Putri. Hahaaa. Seperti judul sitkomkah? Atau malah kedengarannya seperti judul cerpen anak-anak? Ah syudahlah. Skip.

    Sejak weekend minggu sebelumnya, Putri sebenarnya juga sudah ada rencana untuk pergi jalan-jalan. Tapi, BATAL. Ya, batal karena syarat dan ketentuan (s&k) tidak terpenuhi untuk pengajuan proposal jalan-jalan sehingga tidak di acc. Haha, semacam ala-ala pejabat mau ngajuin proyek apa gitu yey. Akhirnya, proposal Putri edit dan diajukan kembali kemarin. Lalu, YEY ACC alias disetujui. 
   Minggu pagi tidak ada tugas mengantar siapapun kemana-mana, artinya Putri bebas tugas sementara. Isi proposal yang sudah disetujui antara lain: 
  1. Pergi ketika tidak ada tugas atau pekerjaan penting di rumah. 
  2. Pergi dengan setidaknya ada kawan berjenis kelamin perempuan. 
  3. Pergi dengan tujuan tempat yang jelas. 
  4. Pergi dengan sadar dan tahu batasan waktu kapan harus pulang. 
  5. Pergi ketika situasi tidak terlalu ramai. 
  6. Pergi dengan berjanji hati-hati di jalan dan jangan lupa untuk isi kembali bahan bakar kendaraan serta membersihkan kendaraan jika kotor. 
  7. Pergi dengan izin pejabat tertinggi keluarga, Ibu dan Bapak.  
Hohooo. Banyak sekali bukaaan S&K nya??? 

    Putri kemarin pergi dengan kawan cantik nan imut. Karena tak ada teman sebaya maupun adik-adik ku tak ada juga yang sedang mudik, jadilah pergi dengan adik kawan tetangga sebelah yang bernama Dek Tik. Sungguh baiknya dia mau menemani diriku yang jomblo bosan di rumah dan mau menemani mbolang mbuang galauku kali ini. 

     Jam 9 akhirnya kita berangkat dari rumah. Tujuan yang pertama adalah salah satu ''atap'' Wonogiri yaitu di Landasan Gantole Wonogiri. Letaknya, silakan menyusuri jalan arah ke Waduk Gajah Mungkur. Lalu, jika dari arah timur, setelah melewati jembatan, lihat gerbang sebelah kanan bertuliskan gantole. Nah kamu akan menaiki sebuah jalan yang cukup menantang medannya, menanjak juga berkelak-kelok khas perbukitan. Maka untuk menaiki medan seperti itu, dibutuhkan Keberanian, Ketangguhan diri juga Ketangguhan motor. Kenapa? Karena seperti observasi dan pengalaman Putri kemarin, lebih baik memakai motor matic atau motor cowok. Ada juga si motor 4tak yang pengendaranya cewek. Dengan kata lain mereka pemberani juga tangguh mengendarai motor di medan seperti itu. 
Gerbang menuju landasan gantole. siapsiap nanjaak

     Sesampainya di atas ada tempat parkir yang tidak begitu luas juga ada warung kecil-kecilan nan sederhana (jadi kalau haus atau lapar jangan kuatir, silakan mampir asal ada uang).  

tugu peresmian landasan gantole 2
Tempat parkir arena gantole 2
    Yang belum kutemukan di arena gantole yaitu toilet, tempat dampah, papan peringatan, juga petugas yang berjaga. Kata pak tukang parkir, sebenarnya arena ini masih aktif digunakan. Namun, karena gantole cara bermainnya harus menggunakan media angin, jadi hanya aktif musiman saja. Yah sekitar bulan Juni Juli begitu. 
Warung sederhana
Naik tangga dikit ke puncak landasan gantole 2

   Kemarin, cukup ramai. Ramai dengan anak-anak bernarsis ria juga pasangan pacaran seperti itulah. 
Putri pun juga salah satunya yang otomatis ikut bernarsis ria. Arena gantole ini aku dapat infonya dari instagram. Dan tempatnya, Masya Allaaaaah.......keren abiiissssss. Indah banget duh Gusti. Gimana tak indah, dari atas bukit, dari arena yang tak seberapa luas ini, tapi kita bisa memandang keindahan Waduk Gajah Mungkur yang terkenal dari Wonogiri ini. Kita bisa memandang bukit-bukit juga pegunungan nan hijau di sekeliling arena. Sungguh, patut bersyukur. Wonogiri pun ternyata punya tempat seWOW ini.

"Atap'' wonogiri, arena gantole
Bareng tetangga, adek cantiknya temen, Dek Tik
    Memang cukup panas, karena itu tempat tertinggi, tak ada pohon, otomatis tak ada angin yang terasa. Untungnya kemarin sedikit mendung, jadi meskipun Putri dan Dek Tik di sana sekitar pukul 10.30 sampai 11.30 pun tak begitu terasa terik mentari. Ya iyalah, masak iya sudah naik ke tempat seperti itu masiiih aja ada yang mengeluh kepanasan. Hadeeh hey masmasmbakmbak kalau panas ya gak usah dimari yey. 

Memandang Mahakarya. Masya Allah 
    Puas memandang, duduk, berdiri, berkeliling, narsis, jepret sana sini, akhirnya kita terpikirkan untuk menjelajahi 1 tempat lagi, yaitu Danau Claket. 
Kupikir Danau Claket itu di wilayah Wonogiri, tapi ternyata sudah berbatasan atau mungkin milik wilayah Sukoharjo. 

    Singkat cerita, sampailah di Danau Claket yang sepertinya sepi pengunjung dan latar belakang bukit hijau menawan di gambar-gambar yang bertebaran di instagram.
    Yah, sekilas bagus, tergantung dari kelihaian si pengambil gambar juga sebenarnya. Tapi sungguh.....aslinya......banyak hal yang disayangkan sangat mengganggu.
Danau Claket, Sukoharjo

    Di sepanjang jalan menuju danau, kita harus melewati jalan desa di pinggir sawah. Dan kau tahu siapa saja yang ada di pinggir sawah di bawah pohon?? Hhhhhhh....''anak-anak'' yang sedang pacaran meeeeen. Mungkin ada juga segerombolan cowok-cowok, ada juga sepasang mudamudi ngobrol di atas motor, ada juga berdua dengan teman cewek hanya sekedar selfi.
Dan di sesampainya di danau, ternyata ada juga yang meyalurkan hobi memancingnya.


Aktivitas memancing di sisi lain danau
    Usut punya usut, sepertinya Danau Claket ini terkenal karena banyak yang bernarsis ria di ''pelabuhan'' kecil buatan warung di dekat danau. Berhubung Putri dan Dek Tik tak berniat mampir makan, kan tidak mungkin kesana hanya numpang foto, jadilah kita berhenti di pinggir jalan hanya untuk melepas penat juga menyempatkan mengambil gambar dari angle yang seadanya. Lumayan lah jika dilihat dari mata lensa kamera.


Dan itulah warung yang membuat tempat selfie ngeHitz 

    Ada tempat yang sebenarnya lebih penasaran untuk ku jelajahi ketika mata menyapu sekitar danau yaitu bukitnya. Ya, bukit hijau di belaang danau sepertinya lebih menantang untuk di daki. Haha. "Dasar anggun, anak gunung'', begitu yang ada di pikiranku sambil tertawa. Okelah, lain kali jika ada kesempatan, bukit itu bisa jadi salah satu tujuan mbolang selanjutnya.

take a pict again 


    OkeOke, catatan perjalanan Putri sekian dulu. Maaf jika banyak kata, ungkapan, pendapat yang sekiranya tak pantas atau membosankan, maafkanlah dan Putri tolong dikasih tahu yaaaa? 
Terimakasih sudah menyempatkan membaca.

0 komentar:

Posting Komentar

sekar pembayun itu putri sulung

Foto saya
wonogiri, jawa tengah, Indonesia
https://www.facebook.com/hananims

Entri Populer

Pengikut